Pada tanggal 27 Mei – 3 Juni 2012 berlangsung Kongres Ke-21 UNIMA dan Festival Wayang Dunia, di Chengdu, China. Antusiasme dan cinta pada wayang merupakan unsur terkuat yang memungkinkan UNIMA sebagai salah satu organisasi internasional tertua selama 83 tahun mampu bertahan hingga saat. Sejak Kongres ke-20· pada tahun 2008 di Perth, Australia, UNIMA ada di 81 negara dengan 73 Organisasi Pengurus UNIMA (National Center) dan 8 perwakilan (Representative) serta Anggota UNIMA sekitar 6500 orang (2011) tersebar di 5 benua, di seluruh dunia -suatu peningkatan cukup substantive karena pada tahun 2008 UNIMA baru memiliki 63 Centers. Negara anggota baru sejak, tahun 2008 ialah: Azerbaijan, Benin, Cameroon, Pantai Gading, Cuba, Mesir, indonesia, Portugal, Senegal dan Selandia Baru.
Festival Wayang Dunia yang diselenggarakan bersamaan waktu dengan kongres Ke-21 UNIMA merupakan kinerja sinergis International Festivals Commission UNIMA untuk meningkatkan capaian keberhasilan UNIMA, dari sisi partisipasi peserta (kuantitas) Festival maupun hasil persidangan (kualitas) Kongres. Para peserta Kongres, kebanyakan juga pelaku seni atau pengajar sekolah tinggi seni di negara masing-masing saling berbagi pengalaman dan pengetahuan melalui beberapa Seminar selama perhelatan berlangsung. Beberapa orang juga ikut serta dalam Festival.
Kongres Ke-21 UNIMA dan Festival Wayang Dunia tersebut merupakan bagian proses pembelajaran yang amat berguna bagi UNIMA Indonesia sebagai pendatang baru, wujud konsekuensi pengakuan UNESCO pada Wayang lndonesia sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Benda. Partisipasi UNIMA Indonesia juga relevan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai -nilai universal seni pewayangan Indonesia di berbagai kalangan masyarakat internasional, secara tepat guna dan tepat sasaran.
Festival Wayang Dunia
Dalam Festival Wayang Dunia, tanggal 27 Mei – 3 Juni 2012, yang diikuti oleh 113 peserta dari sejumlah negara, Indonesia juga ikut berpartisipasi dan berhasil mendapat penghargaan untuk kategori Best Heritage Award. Spanduk dan logo penyelenggaraan Kongres 21 UNIMA dan Festival Wayang Dunia terpampang di segala penjuru kota dan berbagai tempat umum di kota Chengdu. Secara khusus, pemerintah China membangun International Cultural Heritage Park sebagai tempat pagelaran festival. Di sana juga dipamerkan dan bisa dibeli berbagai produk ekonomi kreatif dari UKM China. Pertunjukan seni pewayangan tradisional China juga diselenggarakan pada sejumlah teater selama berlangsungnya festival.
Hasil-hasil Sidang Kongres Ke-21 UNIMA
Konggres Ke-21 UNIMA, tanggal 29 Mei – 2 Juni 2012, berlangsung lancer dan dalam sidang pembahasan tidak ada masalah yang kontroversial. Bahkan delegasi Amerika Serikat (AS) bersahabat dengan delegasi dari Cuba dan tidak terlihat bermusuhan dengan delegasi Iran. Berhubung 3 orang Councillor UNIMA Indonesia tidak dapat datang menghadiri sidang Kongres 21 UNIMA tersebut, diupayakan 3 hak suara Indonesia dapat disalurkan melalui anggota Executive Committee UNIMA (Proxy Vote), sesuai ketentuan Statuta UNIMA. Keadaan tersebut memerlukan lobbying secara intensif dan penanganan yang efektif.
Dalam Kongres Ke-21 UNIMA, melalui pemungutan suara, telah dipilih Pengurus UNIMA baru untuk masa bakti 2012 – 2016 yaitu: Presiden ( Mr. Dadi D. PUDUMJEE, India), 2 (dua) orang Wakil Presiden ( Mr. Manuel MORAN MARTINEZ, AS dan Ms. Annette DABS-BAUCKS, Jerman), Sekretaris Jenderal (Mr. Jacques TRUDEAU, Canada), Bendahara ( Ms. Lucile BODSON, Perancis) dan Auditors (Mr. Edmond DEBOUNY, Belgia, sebagai Ketua beserta Mr .Stanislav DOUBRAVA, Ceko, dan Mr. Frans HAKKEMARS, Belanda, sebagai anggota).
Kongres Ke-21 UNIMA telah memilih 18 orang anggota baru Executive Committee UNIMA. Kata San Sebastian Tolosa (Spanyol) dipilih sebagai tempat Sidang Kongres ke-22 UNIMA pada tahun 2016, mengalahkan kota Yekaterinburg (Rusia), setelah kota Ou la (Finlandia) mengundurkan diri dari pencalonan. Wakil kota Sofia, Bulgaria dan Havana, Cuba diberi kesempatan untuk memaparkan kesiapan kota mereka masing-masing sebagai calon tempat Intersessional Councillors Meeting UNIMA, pada tahun 2014. Dari sisi teknis dan fasilitas kota Sofia diunggulkan. Namun dicatat, Mr. Manuel Moran-Martinez, Councillor AS dan Wakil Presiden UNIMA (kini) dalam sidang Pembukaan Kongres Ke21 UNIMA mensponsponsori dan menghimbau dukungan kepada Cuba.
Indonesia berpartisipasi dalam pemilihan kepengurusan baru UNIMA dan tempat sidang Kongres UNIMA 2016 melalui proxy vote dari 3 (tiga) orang Councillors Indonesia, yakni dari Dr. A.S.Hikam kepada Ms. Jennifer Pfeiffer,Australia, Dr.Sastrouw kepada Mr. Jacques Trudeau, Canada dan dari Gaura Mancacaritadipura kepada Mr. Dadi D. Pudumjee, India; serta Dubes T.A. Samodra Sriwidjaja, Presiden UNIMA Indonesia, yang terpilih sebagai lndependent Councillor melalui voting oleh para Executive Committee UNIMA (lama). Dengan demikian Indonesia sekarang memiliki 4 hak suara, yang memungkinkan Indonesia dapat lebih berperan dalam sidang UNIMA.
Kongres ke-21 UNIMA telah menghapuskan UNIMA Commission for Amateurs dan menjadikan Commission on Research of New Economic Resources sebagai Working Group untuk membantu Bendahara. Selanjutnya, Kongres ke-21 UNIMA menyetujui pembentukan 2 Komisi baru, yakni: Heritage Commission dipimpin Mr. Simon Wong, Cina dan Strategic Development Commission dipimpin Mr.Ronny Aelbrecht, Belgia. Presiden Commission on Asia Pacific yang selama ini dipegang oleh Ms.Jennifer Pfeiffer, Australia kini dijabat Ms.Dayu Tang, Cina.
Kesimpulan dan Saran
Dalam kegiatan sidang Kongres UNIMA, peran Councillor amat penting dalam rangka pemilihan jabatan kepengurusan UNIMA, kelengkapan organisasi UNIMA, penentuan tempat dan waktu Kongres UNIMA maupun berbagai pertemuan terkait UNIMA. Oleh sebab itu dipandang perlu melakukan perbaikan yang memadai agar Indonesia bisa lebih berperan dan ikut berkontribusi secara substantif dalam kegiatan UNIMA .
Partisipasi Indonesia dalam Festival Wayang Dunia di Chengdu merupakan pengalaman berharga bagi upaya memantapkan nilai-nilai universal seni pewayangan tradisional Indonesia secara tepat sasaran dan tepat guna selanjutnya di pentas dunia.
Berdasarkan pengamatan pada pelaksanaan Kongres UNIMA ke-21 dan Festival Wayang Dunia di Chengdu, 27 Mei – 4 Juni 2012, keterlibatan Pemerintah Pusat China dan Pemerintah Daerah Chengdu amat menonjol. Jaringan fasilitas akomodasi, transportasi dan wisata juga ikut dilibatkan selain dukungan aparat keamanan walaupun tidak tampak menyolok.
Sukses China dalam menyelenggarakan Kongres ke-21 UNIMA dan Festival Wayang Dunia di Chengdu juga dapat ditandai dengan keberhasilan duduknya Ms. Dayu Tang sebagai President Asia-Pasific Commision UNIMA dan Mr. Simon Wong sebagai President Heritage Commission UNIMA. Secara strategis, hal tersebut merupakan langkah awal aplikasi Buku “The Work Report (2008-2012) of UNIMA China Center and Introduction to National lntagible Cultural Heritages-Puppet Play and Shadow Play” -yang pada halaman 3 menyatakan: “…(3) We should further expand the influence of Chinese Puppetry Troupes (including the Folk Troupes) to the world.”
Delegasi UNIMA Indonesia juga menjajaki kemungkinan untuk bisa mencalonkan diri bagi tempat penyelenggaraan Kongres ke-23 UNIMA pada tahun 2020, yang mendapat tanggapan positif. Untuk mewujudkan hal dimaksud, perlu dilakukan berbagai langkah persiapan untuk mendapatkan dukungan sepenuhnya dari segenap instansi pemerintah terkait, DPR RI, para pemangku kepentingan dari berbagai kalangan masyarakat seni dan budaya maupun pariwisata. Gagasan pemikiran tersebut pada dasarnya merupakan bagian integral dari upaya bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai World Traditional Cultural Heritage Forum, konsekuensi logis pengakuan UNESCO terhadap Wayang Indonesia pada tahun 2003 sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Benda.
Jakarta, 7 Juni 2012.